Kisah Warga Miskin Melahirkan Bayinya di Gubuk di Bantu Suami

Kisah Warga Miskin Melahirkan Bayinya di Gubuk di Bantu Suami

Murexs.com Muratara – Di tengah malam buta Istri Amri warga desa Noman Baru melahirkan bayinya dikegelapan malam hanya dibantu dirinya saja.

Memakai kain sarung wanita berusia 24 tahun itu melahirkan bayinya dibantu suaminya digubuk tempat tinggalnya.

Informasi tentang seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang melahirkan dibantu suaminya sampai juga ditelinga pemdes Noman Baru.

Akhirnya setelah tau berita ini,kades Noman Baru , turun ke lokasi melihat kondisi pasutri itu melahirkan.

Saat ditemui, gubuk milik pasutri dengan ukuran 2×3 meter dengan Seba kekurangan tersebut sedang diam memandang bayinya.

Tubuh ibu bayi juga hanya berlapis kain sarung saat ditemui kondisi lemah.

Ditanya bagaimana proses melahirkan bayinya, Amri menjawab bahwa malam Minggu (14/2/2021), istrinya mengerang kesakitan ingin melahirkan, akan tetapi karena malam itu semua sibuk ada pesta dan sudah malam ia kebingungan meminta pertolongan.

” Aku sudah gedor pintu rumah tetangga tapi mungkin karena malam tidak ada yang mendengar, akhirnya aku berusaha bersama istri melahirkan bayi kami”, tuturnya, Rabu (17/2/2021) kepada Awak media Murexs yang saat itu berkunjung menjenguk bayinya.

Lanjutnya, ” Tali pusarnya aku potong pakai pisau dapur, lalu aku gendong bayiku dengan kain sarung yang ada agar tidak dingin”, jelasnya lirih.

Ditanya apakah selama ini tidak berusaha memberi tahu ke pemdes ,ia hanya menjawab tidak paham berurusan .

” Aku Idak berani dan dag ngerti urusan yuk, istriku agak kurang pemikirannya”, ujarnya menunduk lesu.

Sementara itu kepala desa Noman Baru Erwandi dan istri diwaktu dan hari yang sama,setelah mendapatkan laporan cepat tanggap turun kelokasi pasutri tersebut bersama bidan desa ,untuk melihat dan memberikan pertolongan.

” Setelah mendapatkan laporan langsung kami turun kelokasi, benar saja keadaan pasutri ini sangat memprihatinkan”, kata Kades Erwandi.

Kemudian ia bersama bidan desa langsung memeriksa kesehatan ibu dan anak tersebut.

” Bidan sudah memeriksa kondisi kesehatan ibu dan bayi, mereka lemah sekali, mungkin karena kurang asupan gizi, selain itu lingkungan tempat tinggal bersebelahan dengan pemakaman umum yang lembab dan agak kotor mengancam kesehatan sibayi”, terang kades.

Lanjut kades,” Saya bersama perangkat desa sudah berkoordinasi untuk memberikan bantuan berupa makanan sehat,susu untuk bayi,agar bayinya sehat, dan bidan desa akan memeriksa rutin keadaan mereka sampai pulih”, jelas kades Erwandi.

Melihat kondisi warga desa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial( PMKS),pemdes desa Noman akan mengevaluasi kembali data data warga tidak mampu yang ada di desanya.

“Ini adalah PR kami sebagai pemerintah desa, akan kami evaluasi kembali data data warga desa yang memerlukan bantuan, jangan sampai dikemudian hari ada warga yang tidak terdata”, tegasnya.
(Tim 13).

Umum