Pemuda Adalah Penggerak”, Bukti Pentingnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan

Pemuda Adalah Penggerak”, Bukti Pentingnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan

Artikel oleh : Uslul Hafita,SE.

Bila mendengar kata pemuda, kita selalu terarah pada generasi penerus bangsa. Memang begitu besar peran pemuda, terbukti dalam sejarah bahwa pemuda selalu ada pada momen penting perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno pernah berkata, “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia”. Hal tersebut menunjukkan bahwa kekuatan pemuda dapat menjadi sangat berpengaruh bagi sebuah kemajuan, tak terkecuali dalam lingkup desa dan padukuhan sebagai unit terkecil dari sebuah wilayah.

Pemuda merupakan “gudang emas” yang memiliki berbagai kemampuan untuk berinovasi, bergerak lincah, dan mampu lebih cepat dalam mengikuti perkembangan zaman. Sesuai dengan istilah “Pemuda adalah Penggerak”, maka pemuda memiliki posisi dan peran yang cukup strategis dalam membangun dan memajukan daerahnya.

Sobat Revmen, selama ini desa kerap diidentikan sebagai tempat yang tertinggal dengan aksesnya yang terbatas dan peluang ekonomi yang minim. Tak sedikit pula pemuda yang lebih memilih meninggalkan desanya untuk bekerja di kota. Padahal bila potensi desa digali dan dikelola dengan baik, hal tersebut mampu membuka berbagai peluang sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya. Di sinilah sebagai penerus bangsa, pemuda memiliki peran penting sebagai agen penggerak perubahan dalam mempelopori pembangunan desa.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, negara mendefinisikan desa sebagai representasi dari kesatuan masyarakat hukum terkecil yang telah ada dan tumbuh berkembang seiring dengan sejarah kehidupan masyarakat🙏 Indonesia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Sementara di tengah pemuda masa kini, muncul stigma bahwa desa merupakan sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Padahal sebelum negara bangsa modern terbentuk, entitas sosial sejenis desa atau masyarakat adat lainnya telah menjadi institusi sosial yang memiliki posisi sangat penting. Selain itu tak dapat dipungkiri pula, bagaimana pun desa menjadi sumber bagi pemenuhan kebutuhan warga perkotaan.

Terkait hal tersebut, pemuda memainkan posisi strategis dalam menentukan masa depan pembangunan desa di Indonesia. Karena berdasarkan data sensus penduduk 2020 sebesar 53.81% penduduk di Indonesia didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang merupakan kelompok pemuda. Kaum muda juga diharapkan menjadi motor perubahan karena memiliki daya kreativitas, inovasi, serta tenaga dan semangat yang membara. Di mana merunut pada rekam jejak sejarah pergerakan perjuangan, pemuda berada di garda paling depan termasuk ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Presiden Soekarno pun menggambarkan bagaimana pemuda memiliki kekuatan yang besar dalam menggerakkan perubahan, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Mengutip baktinusa.id, ada beberapa strategi tindakan yang harus dilakukan pemuda dalam pembangunan desa. Pertama, berpartisipasi dalam mempraktikan nilai-nilai luhur budaya lokal dan agama, dan membangun solidaritas sosial antar warga. Kedua, aktif dalam membangun dan mengembangkan wadah atau organisasi yang memberikan manfaat bagi warga. Ketiga, memajukan desa dengan memperbanyak belajar, karya dan cipta yang bermanfaat bagi warga. Keempat, berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintahan desa. Kelima, melakukan upaya-upaya untuk mendorong pemerintahan dalam setiap tingkatan (pusat, daerah dan desa) untuk menjalankan fungsinya sebagai pengurus warga yang benar-benar berpihak pada warga.

Dalam membangun desa dengan segala permasalahannya, tugas pemuda tidaklah mudah sehingga perlu mengedepankan sejumlah nilai dan aspek lain. Di samping penting untuk mengedepankan semangat gotong royong yang merupakan jati diri bangsa Indonesia, pemuda juga perlu mengedepankan etos kerja dan integritas _ yang mana ketiganya merupakan nilai-nilai strategis instrumental dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Memaknai Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, oleh karenanya pemuda diharapkan mampu menjadi ujung tombak bagi pembangunan desa. Karena keberhasilan pembangunan desa pada akhirnya menandakan pula keberhasilan pembangunan nasional.

  1. Pemuda sebagai teladan, sejatinya tidak terpaku pada banyaknya angka usia seseorang, melainkan bagaimana orang tersebut mampu untuk menularkan energi positif kepada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, mempraktikan nilai-nilai luhur budaya lokal dan agama, dan membangun solidaritas sosial antar warga juga sangat mungkin dilakukan oleh pemuda.
  2. Pemuda aktif dan inovatif dalam membangun dan mengembangkan wadah atau organisasi yang memberikan manfaat bagi warga.
  3. Pemuda sebagai pembelajar, di mana memajukan daerah dengan memperbanyak belajar, karya, dan cipta yang bermanfaat bagi warga.
  4. Pemuda juga dapat berperan sebagai agen pembangunan, di mana dapat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintahan di daerahnya.
  5. Pemuda sebagai media sinergi, di mana perlu untuk menjalin kerja sama dan keikutsertaan masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan positif yang dikembangkan oleh pemuda.

Pada proses pembangunan, peran pemuda diharapkan dapat terus hadir dalam sebuah semangat perjuangan. Sebagai tonggak pergerakan dan generasi penerus bangsa, langkah pemuda diyakini akan membawa perubahan yang begitu berarti untuk bangsa dan negara.**AyoBerubah #RevolusiMental #Pemuda

Umum