23/03/2025

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/murexs.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87

Murexs.com Muratara–Kasus video call seks (VCS) diduga dilakukan oknum anggota DPRD Musi Rawas Utara (Muratara) terus bergulir. Kasus video tidak pantas ini dilaporkan Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumsel wilayah Jabodetabek ke DPP Partai oknum tersebut.

Ketua Umum IKMS Jabodetabek, Amirul Mukminin mengatakan sudah mengadakan rapat di internal organisasi mereka untuk monitoring perkembangan kasus tersebut.

Bahkan mereka sudah melaporkan oknum anggota DPRD Muratara yang diduga melakukan video call asusila itu ke DPP partainya di Jakarta.

“Saya dan perwakilan dari IKMS sudah mendatangi DPP Partai di Jakarta untuk melaporkan oknum anggota DPRD Muratara itu, dan hari ini bersama kawan kawan mengadakan aksi demo untuk segera lakukan pemecatan,” kata Amirul Mukminin, kamis (24/3/2022).

Dijelaskan Amirul, laporan tersebut disampaikan sebagai respons kekecewaan mahasiswa terhadap perilaku tercela oknum pejabat publik yang tidak pantas dilakukan apalagi sampai tersebar di media sosial.

“Sangat disayangkan, VCS yang sudah tersebar itu memalukan apalagi itu diduga dilakukan oleh salah satu wakil rakyat, sungguh sangat mencoreng nama baik masyarakat Muratara khususnya dan Sumsel umumnya,” katanya.

Menurut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta ini, partai harus menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan sanksi tegas dengan memberhentikannya sebagai kader partai.

“Kami sudah masukkan laporan lengkap dengan bukti-buktinya, jadi tinggal nunggu tindakan tegas pimpinan partai yang punya otoritas memberhentikan kadernya, dan aksi ini akan terus kami lakukan sampai ada keputusan tegas darinketua DPP Partai Gerindra pusat terhadap oknum DPR VCS tersebut,” katanya.

Ditambahkan Amir, sebagai wakil rakyat semestinya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat apalagi mereka terikat dengan aturan untuk menjaga nama baik dan kehormatan dewan.

“Anggota dewan itu adalah role model yang akan dicontoh masyarakat karena imbasnya masyarakat juga yang dipermalukan karena punya wakil yang mesum. Selain itu secara lembaga sebenarnya dia terikat dengan aturan makanya ada Dewan Kehormatan Dewan,” katanya.

Amir memastikan akan mengawal laporan tersebut dan melakukan konsolidasi internal untuk menyiapkan tindakan selanjutnya bila dalam waktu tiga hari belum ada kejelasan.

“Laporan sudah masuk jadi untuk selanjutnya menunggu keputusan maksimal 3×24 jam. Intinya kami minta pelaku dipecat sebagai kader partai. Kalau tidak, ya kami akan aksi untuk menyampaikan suara kami agar didengar oleh partai, kami tidak mau punya wakil yang amoral dan asusila,” kata Amir.

Hingga kini Identitas dari oknum dewan yang diduga pemeran pria dalam video call asusila itu sudah ramai diperbincangkan, namun belum mendapatkan konfirmasi dari yang bersangkutan.

Sementara itu, Ketua DPRD Muratara, Efriyansyah yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Muratara belum bisa memberikan komentar banyak menanggapi laporan mahasiswa ke DPP partai tersebut. “Kita tunggu saja,” kata Efriyansyah.

Sebelumnya Efriyansyah meminta semua pihak mengedepankan praduga tak bersalah sebelum kasus tersebut benar-benar terungkap.

“Saat ini kan masih praduga tak bersalah, kita tidak bisa memvonis bukan wewenang kita juga menentukan kebenarannya, jadi kita tunggu saja perkembangannya,” katanya.

Tim 13

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *