Murexs.com Lubuklinggau — Hampir sebulan terkahir warga Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan mengeluhkan seringnya terjadi pemutusan atau pemadaman aliran listrik yang tidak terjadwal dan secara mendadak. Meskipun terkesan sepele karena pemutusan atau pemadaman aliran listrik tersebut tidak terlalu lama, namun tetap merugikan ekonomi masyarakat yang bergantung penuh terhadap listrik.
Misalkan hari ini Kamis, (13/10/2022) sejumlah warga Kecamatan Timur I, Timur II dan Utara II Kota Lubuklinggau mengeluh dan kecewa dengan adanya pemutusan aliran listrik tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Pasalnya hal tersebut berimbas terhadap usaha milik warga seperti kolam ikan, penjual es batu dan lain sebagainya. Yang mengalami kerugian materil karena beberapa ikan di kolam milik warga mati kehabisan oksigen.
Tidak hanya berdampak buruk terhadap pelaku usaha, pemutusan aliran listrik secara mendadak juga berimbas terhadap terganggunya pelayanan sentral kepada masyarakat seperti Rumah Sakit, Pengaduan Kepolisian, dan kantor-kantor Pemerintahan yang tidak bisa menjalankan pekerjaan nya membantu masyarakat karena tidak ada aliran listrik memadai.
Salah satu Praktisi Hukum di Bumi Silampari Febri Habibi Asril, merasakan langsung dampak dari pemutusan aliran listrik secara mendadak tersebut, karena berakibat tertunda nya proses CT scan atau computerized tomography scan yang akan dilakukan oleh ibu nya di Rumah Sakit AR.Bunda Lubuklinggau. CT scan adalah prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan kombinasi teknologi sinar-X dan sistem komputer khusus untuk menghasilkan gambar organ, tulang, dan jaringan lunak di dalam tubuh.
“Nah nah mak mno mati Lampu, sampai ke Rumah Sakit AR.Bunda jugo cak mno pak PLN.
Umak ku nak CiT scan di Rumah Sakit AR.BUNDA laju idak jadi,” terang Febri Habibi Asril.
Hal senada disampaikan Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pelawe Kompak (PEKO) Andy Lala, dirinya sangat menyayangkan pelayanan buruk yang diberikan PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau kepada masyarakat belakangan ini, karena sering sekali terjadi pemutusan aliran listrik secara mendadak tanpa terjadwal. Padahal menurut Andy Lala masyarakat selalu mengusahakan patuh kepada PT PLN dengan membayar tagihan tepat waktu, karena takut diputuskan sepihak jika menunggak bayar lebih dari 2 bulan. Namun kepatuhan masyarakat tersebut seolah tidak dihargai oleh PT PLN dan dibalas dengan buruknya pelayanan beberapa pekan terakhir.
“Tolong PT PLN lebih ditingkatkan lagi pelayanan kepada masyarakat, jika telah bayar saja masyarakat langsung dikirim surat penagihan dan akan diputuskan paksa. Tapi pelayanan selalu buruk seperti ini, kasian masyarakat selalu dirugikan,” jelas Andy Lala.
Sementara Manager PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau Raditya Ridho Kurnia ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp menjelaskan, bahwa saat ini petugas di lapangan masih berupaya untuk melakukan pelepasan terhadap Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM), yang merupakan salah satu bentuk dari sistem distribusi tenaga listrik yang berada di simpang (Gedung Olahraga) GOR Sport Center, Kelurahan Petanang Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau. Yang berimbas terhadap pemutusan aliran listrik di beberapa wilayah seperti Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau Utara II.
“Masih pelepasan Kabel SKTM karena ada indikasi gangguan kabel, untuk wilayah yang terdampak Timur 1, timur 2, Utara 2,” tutup Raditya Ridho Kurnia. (Yuyung Anggara)