Murexs.com Lubuklinggau – Warga dan Mahasiswa mendatangi Kantor PLN Rayon Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, dengan masih mengindahkan protokoler kesehatan penanganan Covid-19 yaitu menggunakan masker dan tetap menjaga jarak pada saat aksi, Senin (18/05/2020) malam.
Warga datang untuk mempertanyakan kebijakan PLN yang memadamkan listrik di bulan ramadhan. Pemadaman listrik juga kerap terjadi menjelang buka puasa.
Perwakilan warga, Rikek dan juga Ketua DPC GMNI Kota Lubuklinggau mengatakan, PLN Kota Lubuklinggau gagal memberi pasokan listrik yang cukup bagi warga.
Menurut dia, beberapa waktu yang lalu juga dilakukan pemadaman. Saat itu, PLN beralasan jaringan listrik yang sering kali ada gangguan Suplay teganggan.
“Saat ini listrik masih sering padam bahkan hingga bulan puasa biasa menjelang sahur, berbuka dan tarawih. Kami nilai PLN Rayon Kota Lubuklinggau gagal,” kata Rikek.
Pemadaman listrik dianggap menganggu dan merugikan masyarakat, karena menyebabkan barang-barang elektronik rusak. Selain itu, aktivitas masyarakat juga ikut terganggu. Semua itu diperparah karena listrik masih saja sering mati.
“Tolong sampaikan kendalanya, tapi jangan cuma alasan-alasan itu saja. Misal beban bertambah, daya kurang, pemeliharaan, gangguan karena layangan, pohon atau alasan klasik lain yang sudah bosan kami dengar,” tegasnya.
Rikek mengecam, jika PLN tak menindaklanjuti tuntutan tersebut, dia akan menggalang aksi lagi bila tidak ada perubahan pada pelayanan.
Mustofa selaku Kepala PLN Rayon Kota Lubuklinggau, saat ditemui warga dan mahasiswa di depan kantor PLN Rayon Lubuklinggau menjelaskan “Pemadaman listrik pada hari ini di karenakan adanya kerusakan pada jaringan, yang di akibatkan adanya tupai tersangkut di tiang listrik” katanya.
Kepala PLN pun meminta maaf kepada warga atas ketidaknyaman pelayanan sehubungan dengan terjadinya gangguan gagal suplay jaringan antara Kelurahan Watas sampai Kelurahan Taba Lestari dan Kelurahan Rahma Kota Lubuklinggau.
“Kami sampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan perbaikan dan ditemukan ada tupai yang tersangkut di jaringan. Semoga ke depan kami akan memperbaiki lagi pelayanan dengan semaksimal mungkin,” ungkap Mustofa. (*)