Murexs.com Lubuklinggau
Penonaktifan dan Perubahan Data Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Tahun 2019. berdampak kepada Bintang Rizki Nugraha, pasien Tumor Wilms Dextra (Tumor Ginjal) Stadium 4 berobat ke Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS Kesehatannya nonaktif.
“Tadi saya dipanggil petugas RSMH dan mengatakan Kartu BPJS saya tidak aktif lagi. Saya tidak tahu sama sekali BPJS saya dinonaktifkan. Padahal Senin ini kami mau konsul mengenai CT scan. Bintang menjalani kemoterapi sejak 23 Februari 2020. Sekarang sedang masa pemulihan. Saya bingung bagaimana selanjutnya ini. Sampai saat ini kami masih di Ruang Selincah lantai 2 kamar 3,” jelas Sinta Octarina orang tua pasien,
Terpisah, Rikek ketua GMNI geram dan angkat bicara “Saya sangat menyangkan Penonaktifan BPJS bantuan pemerintah daerah mengakibatkan warga yg menderita Sakit parah dan harus mendapat perawatan ke Rumah Sakit diluar Daerah ini menjadi harus terabaikan, ini seharusnya sudah dipikirkan oleh pemerintah terkhusus BPJS dan Dinkes kota Lubuklinggau.”
“Jangan karena dalil ingin menyelamatkan Uang negara karena Indikas2 tidak tepat guna penerima BPJS oleh pemerintah lantas menyebabkan pasien yg benar2 layak mendapat bantuan menjadi korban. Pikirkan juga dong efek yg diterima masyarakat kecil. Pemerintah harus mempunyai perencanaan yg matang.”
“Timbul pertanyaan dari saya, sebelum program ini berjalan bagaimana mekanisme yg dilakukan pemerintah dan BPJS dalam memberikan bantuan kesehatan ini ke masyarakat?
Kedua, kemana bantuan kesehatan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah? Kenapa bisa ada indikasi tumpang tindih dan penerima bantuan kesehatan tidak tepat.
Kita ambil contoh satu, adinda Bintang Riski yg berusia 4th warga kelurahan jogoboyo yang menderita tumor wilms dan sekarang sedang mengerang kesakitan di RSSA Lubuklinggau kemena perhatian dan solusinya. Saya sendiri sudah melakukan upaya ke pemerintah dan langsung meminta dinkes bertindak tapi apa yg didapat? Tidak ada Solusi.
Harus menunggu sampai tgl 1 April nanti, sedangkan Adinda Bintang ini harus segera di Bawa ke RSMH Palembang untuk ditangani oleh pihak sana karena RSSA Lubuklinggau belum mempunyai kapasita untuk menangani penyakit seperti ini. Kalau mau ditanya bagaimana keadaan keluarga Korban, ayok kita sama2 kesana, beliau diasuh oleh ibunda saja yg mempunyai orang anak yg masih berusia kecil2, apakah mereka.”
“mendapat PKH? Jawabannya tidak ada.
Kami mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan warga Lubuklinggau yg kurang mampu dalam masalah kesehatan terkhusus Dinkes dan Dinsos kami tunggu kinerjanya agar Lebih baik. Kami siap menyuarakan kejalan apabila hal ini tidak digubris.”