Murexs.com Muratara – Mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 menjadi awal beroperasinya sekolah gratis di Kabupaten Muratara. Sekolah ini terletak di Jl Lintas Sumatera, Desa Sungai Jauh, Kecamatan Rawas Ulu (Dekat SPBU Rawas Ulu).
SLBN Muratara Sekolah yang memiliki 12 lokal belajar itu akan mendidik anak-anak mulai dari TK-LB, SD-LB, SMP-LB dan SMA-LB.
“Ya, kami mendidik mulai dari anak berkebutuhan khusus setingkat TK hingga SMA. Sekolah di sini tak dikenakan biaya. Semua gratis. Termasuk layanan antar jemput anak pun gratis,” ungkap Kepala SLBN Muratara Muhamad Arief, Kamis (30/6/2022).
Untuk diketahui, anak-anak yang disekolahkan ke SLB biasanya beragam ketunaannya.
Ada yang SLB-A ini kategori tuna netra. Artinya seorang anak mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera penglihatannya. Para guru di SLB-A mengajar murid-murid dengan metode yang dipahami oleh tuna netra. Guru mengajar dengan huruf dan tulisan braille, model benda, huruf timbul, dan rekaman suara.
Lalu ada juga anak yang masuk kategori SLB-B atau tuna rungu. Tuna rungu merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera pendengarannya. Para murid penyandang tuna rungu akan diajarkan tentang cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat sekaligus membaca gerakan bibir lawan bicaranya. Murid-murid penyandang tuna rungu juga diajarkan menggunakan alat bantu pendengaran.
Ada juga anak-anak yang menyandang ketunaan tuna grahita atau SLB-C. Tuna grahita merupakan kondisi seseorang anak mengalami keterbelakangan mental atau juga disebut retardasi mental. Penyandang tuna grahita memiliki IQ di bawah rata-rata sehingga tingkat intelegensianya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
Lalu ada juga yang SLB-D atau tuna daksa. Tuna daksa merupakan kondisi seseorang mengalami gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan struktur tubuh yang bersifat bawaan, kecelakaan, atau kondisi lainnya. Guru SLB-D akan memberikan edukasi dan terapi mengenai cara mengembangkan potensi diri, merawat diri, dan tentunya percaya diri dengan kondisi yang dialaminya.
Tak jarang ada juga anak yang masuk kategori SLB-E atau tuna laras. Tuna laras merupakan kondisi seseorang anak mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dirinya dan bertingkah laku kurang sesuai dengan aturan. Contoh sikap yang kurang aturan seperti bersikap tak sopan, suka mengganggu orang lain, mudah marah, membuat onar, dan lainnya. Para pendidik di SLB-E akan membimbing penyandang tuna laras agar mereka mampu mengendalikan emosi, mematuhi norma sosial hingga berperilaku sesuai aturan.
“Kebanyakan kalau di SLB itu anak SLB-F atau penyandang tuna Wicara. Tuna wicara merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera lisan. Para murid penyandang tuna wicara akan diajarkan tentang cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat sekaligus membaca gerakan bibir lawan bicaranya,” imbuhnya.
Mengenai SDM (guru,red), Arief memastikan SLBN Muratara akan memberdayakan guru-guru profesional. Untuk menajemenya masih berada dibawah pengawasan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. Informasi pendaftaran ke SLBN Muratara bisa hubungi 0852 8310 7486 (Arief), 0853 8184 7067 (Hendra) dan 0853 5736 9144 (Feri). “Ingat ya, sekolah di SLBN Mura, gratis biaya pendaftaran dan biaya pendidikan,” imbuhnya.
Rilis.