SPBU Tugumulyo: Sudah Antri Lama Tak Mendapatkan Solar

SPBU Tugumulyo: Sudah Antri Lama Tak Mendapatkan Solar

Murexs.com Musirawas

Supir mobil angkutan barang dan mobil Truk, berbahan bakar solar keluhkan antrian panjang yang sering terjadi setiap hari di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umun (SPBU), F.Trikiyo Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (MURA), Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).

Keluhan para supir truk dan angkutan barang tersebut karena untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), jenis solar harus mengantri panjang sehingga menghabiskan waktu berjam – jam.

Yang parahnya lagi sudah lama ngantri, ternyata tidak mendapatkan minyak. Inilah yang sangat kami kesalkan,” Ujar Randi, supir mobil truk, minggu (14/11/2021).

Randi menjelaskan bahwa dirinya sudah lama mengantri dari jam tujuh pagi tadi sampai siang namun saat gilirannya untuk mengisi ternyata solar habis, bahkan bukan hanya itu saja dia mengaku tidak kebagian solar dari kemarin karena kemarin ada kunjungan mentri kami di suruh bubar dan SPBU buka jam tiga sore setelah kunjungan mentri selsai.

“Saya sudah lama ngantri dari jam tuju pagi tadi tapi yang buat kesalnya dak dapat solar padahal semalam ngecor, kemarin juga sama sudah lama ikut ngantri di suruh bubar di usir sama petugas, mereka bilang SPBU buka jam tiga sore karena ada pak mentri kunjungan, takut dilihat pak mentri ada antrian solar yang panjang” Kata Randi.

Di tempat yang sama salah seorang petugas SPBU Tugumulyo, Yudi mengatakan bahwasanya solar masih ada tidak habis. Namun kita batasi untuk stok besok pagi.

“Tidak bisa kami jual habis semua, karena untuk hari ini tidak ada pengiriman minyak jenis solar dari pertamina,” ucapnya.

Menurutnya, jika minyak solar dihabiskan langsung maka pada besoknya pihaknya tidak ada stok solar lagi, dan pihaknya kena denda.

“Makanya kami batasi mobil yang ingin mengisi BBM jenis solar, kami tidak bisa seenaknya menjual. Karna kami sudah ada aturan,” terangnya.

Ditambahkan, bahwa pihaknya mau saja mengisi BBM “Kami galak bae abisi minyak, kasih wong duit sepuluh duo puluh,” tuturnya bahasa daerah.
-Agt

Umum