Murexs.com Musi banyuasin
– Maraknya Indikasi dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pihak sekolah diwilayah kabupaten musi banyuasin akhir – akhir ini dengan dali rapat komite guna biaya Ujian Nasional Berbasis Komputer dan lain sebagainya
hingga membuat resa para orang tua murid yang tergolong tidak mampu padahal pemerintah telah menerbitkan permendikbud nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah
bahwa pihak sekolah tidak boleh melakukan pungutan apapun terhadap murid dan wali murid sebagai mana diatur pada pasal 10,11 dan pasal 12.“Permendikbud nomor 75 tahun 2016 dengan tegas melarang segala bentuk pungutan,”
Dan Beberapa waktu lalu Presiden RI Ir Joko Widodo secara sah menerbitkan ‘Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Berdasarkan Perpres ini, Pemerintah RI telah memberikan legalitas kepada Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) untuk memberantas praktek pungli di Indonesia.
Satgas Saber Pungli memiliki 4 fungsi, yakni intelejen, pencegahan dan sosialisasi, penindakan serta yustisi. Selain itu, Satgas Saber Pungli juga diberi kewenangan untuk melaksanakan Operasi Tangkap Tangan / OTT (Pasal 4 huruf d Perpres No 87)
Namun sayang sepertinya hal itu diduga tidak berlaku bagi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11 Sungai Keruh Kecamatan Sungai Keruh Kab Muba provinsi sumatera selatan
Menurut keterangan dari wali murid berinisial B,I rabu (4-3-2020) mengungkapkan. kami harus membayar biaya UNBK di SMPN 11 Sungai Keruh sebesar Rp : 570.000.- (Lima Ratus Ribu Rupiah) Per Siswa dan itu hanya untuk kelas (IX) Saja dan kami wali murid hanya Membayar sebesar Rp : 400,000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) per murid.
Sedangkan uang sebesar Rp :170.000.- (Seratus Tujuh Puluh Ribuh Rupiah) itu bantuan dari Kepala Desa (KADES) Desa Keramat Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kab Muba.
adapun Rincianya sebagai berikut. 1) Sewa Komputer,
2) Sewa genset,
3) Bayar Pengawas,
4) Bayar Konsumsi
5) Bayar Keamanan dan lain-lain
uang tersebut kami bayar melalui Wali Kelas Berinisial R,I. pada bulan Desember 2019 lalu.dengan jumlah siswa yang ikut UNBK sebanyak 26 orang.tuturnya
Sebenar nya berat juga bagi kami selaku orang tua karena uang banyak itu tidak muda bagi kami. lain kalau orang yang mampu pasti tidak keberatan.
Tapi apalah daya kami orang miskin ini pak dan kami harus mengadu kemana lagi dengan keterbatasan kami.ucapnya sedih
Sementara Kepala Sekolah SMPN 11 Sungai Keruh Tukiran Saat dikonfirmasi melalui dinding WhatShaPp nya,08137351×××× selasa (3-3-2020) terkait hal tersebut sepertinya tidak mau memberikan hak jawannya.sampai berita ini abdate.(Tim)